Rabu, 02 November 2011

Pelajaran Bergarga Dari Seorang Sufi ( kyia )


Hmm.... kalau anda lagi mengalami yang namanya suntuk atau stress dengan masalah2 yang selalu menimpa anda, cobalah baca cerita ini. Saya jamin anda akan langsung bangkit dari keterpurukan yg sedang anda alami......
Seorang guru sufi mendatangi seorang anak muridnya, ketika wajahnya kebelakangan ini selalu nampak murung dan bersedih. "kenapa kau selalu bersedih, nak? Bukankah bnyak hal yang indah di dunia ini? kemana perginya wajah syukurmu?" sang guru bertanya.

"guru, kebelakangan ini hidup saya penuh masalah, sukar rasanya bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang murid muda.

sang guru terkekeh. "nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. bawalah kemari. biar kuperbaiki suasana hatimu itu."

si murid pun beranjak, perlahan-lahan dengan lemah longlai. ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yg diminta.

"coba ambil segenggam garam, dan masukkan kedalam segelas air itu, setelah itu cuba kau minum airnya sedikit", kata sang guru.
si murid pun melakukannya. wajahnya kini meringis dan berkerut kerana meminum air asin atau air NaCl itu. "bagaimana rasanya?" tanya sang guru. "masin dan perutku terasa loya dan mual", jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.
sang guru senyum terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yg meringis kerana kemasinan.
"sekarang mari ikut aku." sang guru membawa muridnya ke danau dekat tempat mereka. "ambil garam yg ada berbaki itu, dan tebarkan ke danau." si murid menebarkan segenggam garam yg berbaki itu ke danau, tanpa sepatah kata. rasa masin di mulutnya masih belum hilang. dia ingin meludahkan rasa masin dari mulutnya tapi tidak dilakukannya. rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu fikirnya. "sekarang, cuba kau minum air danau itu," kata sang guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.

si murid menangkupkan kedua tangannya, mngambil air danau, dan membawanya kemulutnya lalu meneguknya. ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di kerongkongnya, sang guru bertanya kepadanya, "bagaimana rasanya?"
"segar, sungguh segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dngan belakang tangannya. tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana dan airnya mengalir mnjadi sungai kecil di bawah.

"terasakah rasa garam yang engkau tebarkan tadi?"
"tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. sang guru hanya tersenyum memerhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
"nak," kata sang guru setelah muridnya selesai minum.

"segala masalah dalam hidup itu seperti SEGENGGAM GARAM. tidak kurang, tidak lebih. hanya segenggam garam.

"banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh tuhan, sesuai untuk dirimu. jumlahnya tetap, begitu sahaja, tidak berkurang dan tidak bertambah. setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi yg bebas dari penderitaan dan masalah."

si murid terdiam, mendengarkan.

"tapi nak, rasa 'masin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya 'Qalbu' (hati) yang menampungnya. jadi nak, supaya tidak terasa menderita, BERHENTILAH MENJADI GELAS. jadikan Qalbu dalam dadamu itu SEBESAR DANAU."
hidup memang memerlukan keberanian. tapi, akan lebih memerlukan ketelitian. cermati langkahmu, waspadai tindakanmu.

hati-hati saat 'mencelupkan jari' dalam celah kehidupan. kalau tidak, 'rasa pahit' yang kita akan temukan.
sesiapa yang mengucapkan perasaan syukur dalam keadaan dia sebenarnya mengalami kedukaan, dialah yang akan dilimpahi berbagai-bagai kebaikan oleh Allah SWT. janji ini dinyatakan oleh Allah melalui firman-Nya dalam surah al-Baqarah ayat 156 hingga ayat 157 yang bermaksud: "orang-orang yang apabila ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata: "sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali."
Mereka itu adalah orang yang dilimpahi berbagai-bagai kebaikan daripada tuhan mereka serta rahmat-Nya; dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk Hidayah-Nya.

0 comments:

Posting Komentar